Semua Karate harus tahu

Foto: sejumlah karateka LEMKARI NTT sedang melakukan tradisi karate (Rei Shiki)

Satu ucapan yang sama namun berbeda penulisan. Itulah OSH, OSS dan OSU.
Mana yang benar ?

Bagi sebagian praktisi beladiri Jepang terutama Karate tentunya hal ini membingungkan. Meski diucapkan dengan bunyi yang sama, "OS" namun kata ini dalam bentuk tulisan berbeda hurup akhir. Antara U dan H. Mungkin tidak masalah jika yang menulis dan membaca tulisan kata itu adalah sama-sama orang Indonesia. wajar, kalau ada sedikit kesalahan, karena memang bukan bahasa sendiri. Namun akan jadi soal, jika yang membaca penulisan itu adalah orang Jepang, si pemilik bahasa. Menurut beberapa praktisi seni beladiri Jepang di tanah air yang notabene memiliki wawasan budaya dan bahasa Jepang, penulisan yang benar adalah OSU.

"OSU" diucapkan dengan intonasi yang agak cepat, sehingga hurup U di akhir kata nyaris tak terdengar. Sehingga bagi telinga kita, terdengar seperti bunyi "OSS" atau "OSH".
Istilah OSU tidak hanya berlaku dalam karate. Bahkan sebagian klub olah raga di Jepang [tidak hanya karate] menggunakannya "OSU" secara harfiah berarti iya, baik [tanggapan atas suatu perintah].Jika diteruskan kira-kira, "iya/baik saya kerjakan". Namun karena karate memang bela diri yang berfilosofis, OSU berkembang menjadi makna yang lebih dalam yaitu kesiapan atau ketahanan mental sorang praktisi karate menghadapi ujian yang berat baik saat latihan atau dalam hidup kesehariannya. OSU juga berarti rasa terima kasih. Yang lebih penting hormat seorang junior pada senior [sangat terlihat di Jepang].

Kenapa kita mengucapkan "OSU" Dilafalkan "OOS" [kata Osu berasal dari ekspresi "Oshi Shinobu"] yang artinya adalah untuk mendorong diri ke batas akhir dari kemampuan kita, dan meneruskannya lagi dengan lebih gigih di bawah desakan dan tekanan.

Kata "OSU" Ini dipergunakan sebagai satu kata dengan banyak arti, diantaranya adalah untuk mengekspresikan kemauan untuk bekerja keras melawan semua halangan, bisa juga sebagai pernyataan fisik untuk menguatkan mental dan rohani, atau untuk memperlihatkan hormat ke seniornya , dapat juga dipergunakan sebagai satu pengakuan atau pernyataan atau bahkan sebagai satu sapaan.

Setiap kali kita mengucapkan OSU, kita akan mengingatkan kepada diri kita sendiri untuk bersabar atau Shinobu [忍]. Sangat mudah untuk membiarkan kita kehilangan kesabaran. Ketika cuaca panas dan tidak menyenangkan, beberapa murid yang tiba di dojo merasa terganggu dengan mengatakan, hari ini merasa tidak bersabar. Sebab saya merasa tidak senang dan tertekan. Oleh karena itu kami memperlakukan para anggota tidak dengan rasa hormat. Ini salah, dan kami mengucapkan osu untuk mengingatkan diri kami sendiri untuk tidak membiarkan itu terjadi. Kesabaran diperlukan untuk mendapatkan pengertian latihan yang benar.

Sebab maksud dari latihan karate adalah untuk melatih tubuh menjadi kuat dan bertenaga. Tubuh dilatih oleh latihan pemikiran. Ketika pikiran dan tubuh menjadi kuat, akan memimpin penyatuan yang menghasilkan semangat yang kuat. Dimana disemangat yang kuat inilah yang ingin dicapai di dalam latihan karate.

Semangat yang kuat dihasilkan dari keseimbangan pribadi masing-masing. Untuk mencapai tujuan ini harus menyelesaikan latihan dengan benar yang memerlukan kesabaran. Setiap kali kita mengucapkan osu, kita menegaskan ketetapan hati untuk mencapai maksud yang sebenarnya dari karate.

Latihan Karate tidak mengedepankan kekuatan saja sebagaimana arti dari Oshi Shinobu [OSU]. Salam yang selalu dipakai di Jepang adalah "Onegosaimasu" [terima kasih telah mengajari saya] antar kenshi atau dari kenshi kepada Sensei dan Senpai.

Comments

Popular Posts